SEJARAH KARAWANG

Ada tiga pendapat tentang asal terbentuknya nama Karawang. Tiga Pendapat itu semuanya menyatakan asal suku kata yang sama : “Karawang”, “Kerawang”, serta ,“Krawang”. Wilayah Karawang telah sejak lama dihuni peradaban manusia. Peninggalan situs-situ yang ada di Batujaya dan Cibuaya menunjukkan pemukiman pada awal masa modern yang mungkin mendahului masa Kerajaan Taruma.


Pada waktu sebelum modern seperti sekarang karawang  beragama Hindu serta wilayah ini berada di bawah kekuasaan Kerajaan Sunda. Semenjak takluk dari Kesultanan Banten, Karawang berada di bawah kendali Banten. Masyarakat setempat memeluk agama islam seusai seorang patron bernama Syekh Hasanudin bin Yusuf Idofi, konon dari Makkah, yang populer dengan sebutan "Syekh Quro", memberbagi ajaran; yang kemudian dilanjutkan oleh murid-murid Wali Sanga. Makam Syeikh Quro terletak di Pulobata, Kecamatan Lemahabang, Karawang.

Sebagai sebuahdaerah berpemerintahan sendiri tampaknya dimulai semenjak Karawang direbut oleh Kesultanan Mataram, di bawah ceo Wiraperbangsa dari Sumedang Larang tahun 1632. Keberhasilannya menempatkannya sebagai wedana pertama dengan gelar Adipati Kertabumi III. Semenjak kejadian tersebut, sistem pengairan mulai dikembangkan di Karawang serta lambat laun daerah ini menjadi daerah pusat penghasil beras mutlak di Pulau Jawa sampai akhir abad ke-20.

Selanjutnya, Karawang menjadi kabupaten dengan bupati pertama Raden Singaperbangsa bergelar Kertabumi IV yang dilantik 14 September 1633. Tanggal ini menjadi hari sehingga Kabupaten Karawang. Selanjutnya, bupatinya berturut-turut adalah R. Anom Wirasuta 1677-1721, R. Jayanegara (gelar R.A Panatayuda II) 1721-1731, R. Martanegara (R. Singansupayaa dengan gelar R. A Panatayuda III) 1731-1752, R. Mohamad Soleh (gelar R. A Panatayuda IV) 1752-1786. Pada rentang ini terjadi peralihan penguasa dari Mataram terhadap VOC (Kompeni).

Pada masa menjelang Kemerdekaan Indonesia, Kabupaten Karawang menyimpan tak sedikit catatan sejarah. Rengasdengklok adalah tempat disembunyikannya Soekarno serta Hatta oleh para pemuda Indonesia untuk secepatnya merumuskan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 16 Agustus 1945.

Kota Karawang ini menjadi ide membuat puisi oleh seorang sastrawan Chairil Anwar menulis karya yang sangat populer dengan berjudul “Antara Karawang-Bekasi” sebab momen pertempuran di daerah sewaktu pasukan dari Divisi Siliwangi wajib meninggalkan Bekasi menuju Karawang yang tetap menjadi daerah kekuasaan Republik.

Kecamatan Rengasdengklok adalah daerah pertama milik Republik Indonesia yang telah berani mengibarkan bendera Merah Putih sebelum Proklamasi kemerdekaan Indonesia. Oleh sebab itu tidak hanya dikenal dengan sebutan Kota Lumbung Padi Karawang juga tak jarang disebut sebagai Kota Pangkal Perjuangan. Di Rengasdengklok didirikan sebuah monumen yang dibuat oleh masyarakat kurang lebih, kemudian pada masa pemerintahan Megawati didirikan Tugu Kebulatan Aspirasi untuk mengenang sejarah Republik Indonesia.

Related : SEJARAH KARAWANG

3 Komentar untuk "SEJARAH KARAWANG"

oh gitu ya kang. Makasih sudah berbagi cerita tentang kota karawang

This comment has been removed by the author. - Hapus